Ilustrasi Singapura |
Sebelum penulis menjabarkan pengalaman penulis, penulis akan menjabarkan bagaimana penulis merencanakan perjalanan, mau kemana saja dan membeli tiket-tiketnya. Penulis merencanakan pergi ke Singapore sejak Desember 2017. Sejak saat itu penulis mulai mencari-cari di internet pengalaman-pengalaman orang lain mengenai liburan ke Singapura tanpa tour. Penulis juga mencari di grup Backpacker International di sosial media, bertanya ke teman-teman penulis yang sering ke luar negeri. Kemudian penulis catat semua itu dibuku untuk dirundingkan dengan anggota keluarga penulis.
Setelah berunding, akhirnya diputuskan untuk pergi tanggal 26-29 Maret 2018 alias 4 hari 3 Malam (4Day 3 Night/4D3N). Alasan penulis memilih Maret adalah bulan dimana bukan musim liburan lagi. Sehingga pasti sepi dan harga-harga tiket murah. Penulis memiliki tujuan akan berlibur di sana meskipun jalan sendiri tanpa tour (mbolang). Penulis juga memutuskan tempat wisata yang akan dikunjungi yaitu Merlion, Esplanade, SingaporeFlyer, Future World, The Shoppes, Garden by The Bay, Lau Pa Sat, Hersey Chocoloate Store, Universal Studio Singapore, Vivo City, ION Orchard Mall, Bugis Street, dan Bandara Changi Singapura. Kemudian, penulis mulai membuat paspor kantor Imigrasi gedung HSBC Semarang. Panduan proses pembuatannya dapat diihat di sini.
Bulan Jaruari-Februari 2018, penulis mulai membeli tiket pesawat, MRT (kereta cepat di Singapura), wahana permainan, dll. Penulis membandingkan tiket dari berbagai situs website dan membeli harga yang paling murah. Dan diputuskan:
Tambahan Value Pack AirAsia |
1.Berangkat mengggunakan maskapai AirAsia Semarang-Singapore langsung tanpa transit, tiket beli di website resmi AirAsia. Penulis menambahkan ValuePack agar dapat makan, bagasi 20kg dan bisa memilih nomor kursi.
2.Tiket Pulang: Singapore-Jakarta, Jakarta-Semarang (Singapore ke Semarang, tapi transit di Jakarta) menggunakan Garuda Indonesia–Garuda Indonesia via Aplikasi Android Traveloka Indonesia.
3.Tiket fisik MRT dan tiket elektronik Future World Art Museum (PDF dikirim lewat email): Sunburst Advanture, WA bisa menghubungi 087780000508
6.Kartu seluler lokal Singapura merk M1: Bukalapak. Kartu ini ditukar di konter Meet and Greet M1 terminal 1,2,3,4 bandara Changi atau di outlet M1 seluruh Singapura.
7.Tiket elektronik hotel 81 Dickson, Little India: Aplikasi Android Traveloka Indonesia.
8. Paket internet luar negeri dari XL yaitu XL PASS 7 hari via Aplikasi Android XL
8. Paket internet luar negeri dari XL yaitu XL PASS 7 hari via Aplikasi Android XL
Selain tiket, penulis juga membeli/mempersiapkan kebutuhan yang pribadi lain. Kebutuhan itu berkaitan dengan tinggal di luar negeri. Ini beberapa diantaranya:
1.Colokan listrik kaki 3 untuk colokan di Singapura, beli di ACE Hardware. Model colokan di Singapura berbeda dengan Indonesia maupun Australia. Dengan colokan ini, kita bisa melakukan pengisian daya baterai ponsel/kamera saat di hotel.
2.Botol minum. Untuk membawa air minum selama bepergian dan di refill di water dispenser/water tap yang ada di taman-taman atau tempat wisata (biasanya ada di dekat toilet) di Singapura.
3.Mi gelas 1pak. Untuk makan pagi.
4.Permen. Untuk di pesawat agar telinga penulis tidak sakit saat berada di udara.
5.Obat pribadi. Untuk jaga-jaga kalau sakit.
6.Bolpen. Untuk mengisi kertas imigrasi yang dibagikan saat di pesawat.
7.Powerbank. Untuk mengisi daya ponsel saat bepergian.
8.Alat mandi, handuk pribadi.
9.Roti. Untuk makan di jalan.
10.Payung. Untuk jaga-jaga saat hujan.
11. Tisu. Toilet di Singapura tidak ada air untuk membersihkan diri, jadi setelah buang air kita membersihkan diri pakai tisu.
11. Tisu. Toilet di Singapura tidak ada air untuk membersihkan diri, jadi setelah buang air kita membersihkan diri pakai tisu.
12.Gembok TSA (Untuk mengamankan koper dan tas kita yang masuk ke bagasi):
Gembok ini untuk mengunci koper kita agar tidak dibobol saat di bandara. Label TSA menunjukkan gembok itu telah disertifikasi oleh standar lembaga keamanan penjalanan milik Amerika Serikat yaitu TSA. Penulis membelinya di ACE Hardware, karena di online lebih mahal dari ACE Hardware.
Gembok TSA |
Gembok ini untuk mengunci koper kita agar tidak dibobol saat di bandara. Label TSA menunjukkan gembok itu telah disertifikasi oleh standar lembaga keamanan penjalanan milik Amerika Serikat yaitu TSA. Penulis membelinya di ACE Hardware, karena di online lebih mahal dari ACE Hardware.
Money Changer PT. Supit |
Setelah membeli semua tiket dan mempersiapkan segalanya barulah penulis menukarkan uang di money changer. Penulis mempertimbangkan dari 3 money changer di Semarang, yaitu PT. SUPIT, PT. RUDO dan PT. GLOBAL VALAS. Penulis memantau juga perkembangan dari internet selama 3 hari berturut-turut. Penulis menggunakan panduan untuk menukarkan uang rupiah ke uang asing yang penulis pernah tulis saat akan menukarkan uang. Setelah melalui berbagai pertimbangan, penulis menukarkan uang di PT. Supit karena kurs jual paling murah.
Penulis menukarkan 2juta rupiah dengan pecahan uang Singapura SGD50, SGD10, SGD2 saja. Penulis tidak menukarkan dengan uang receh karena memperberat dompet penulis. Uang sejumlah itu untuk penulis hitung cukup untuk biaya selama di Singapura, seperti: belanja, makan, minum, topup MRT, dll. Jika kurang penulis akan tarik tunai di ATM berlogo VISA ata MASTERCARD di Singapura.
Penulis menukarkan 2juta rupiah dengan pecahan uang Singapura SGD50, SGD10, SGD2 saja. Penulis tidak menukarkan dengan uang receh karena memperberat dompet penulis. Uang sejumlah itu untuk penulis hitung cukup untuk biaya selama di Singapura, seperti: belanja, makan, minum, topup MRT, dll. Jika kurang penulis akan tarik tunai di ATM berlogo VISA ata MASTERCARD di Singapura.
Logo Bandara di Semarang |
Tibalah tanggal 26 Maret 2018, penulis melakukan check in dulu via aplikasi Android AirAsia sebelum berangkat ke bandara. Penulis berangkat dari rumah 2 jam sebelum jam berangkat yang tertulis di tiket menggunakan taksi online Gr*bCar ke bandara. Sesampainya di bandara Ahmad Yani Semarang, penulis langsung masuk melalui pintu utama keberangkatan. Tahap pertama penulis disuruh meletakkan ponsel, sabuk, jaket ke dalam tas, lalu tas itu dimasukkan ke mesin xray. Tahap kedua penulis masuk ke antrian check in untuk memasukkan bagasi. Karena telah check in di rumah, proses menjadi lebih cepat, karena tinggal mengukur bagasi dan mencetak kertas boarding pass di konter itu. Tahap ketiga masuk tempat pemeriksaan boarding pass dan paspor. Tahap 4 penulis disuruh melepas sabuk, ponsel dan jaket dan dimasukkan ke dalam tas lagi lalu dimasukkan ke mesin xray lagi. Setelah itu, penulis menunggu di ruang tunggu Gate 4 Bandara Ahmad Yani Semarang. Sebagai catatan Gate 4 ini terpisah dari Gate 1,2,3 (letaknya di pojok, harus melewati ruang tunggu Gate1,2,3 dulu, baru terlihat Gate 4) jadi mohon bergegas agar tidak terlambat.
Di tiket tertulis berangkat pukul 16.05WIB, mundur jadi 16.55WIB karena sampai 16.05WIB pesawat belum datang di Semarang. Alhasil penulis harus menunggu cukup lama. Hal ini cukup mengecewakan, mengingat keterlambatan selalu saja terjadi di semua bandara di Indonesia.
Makanan yang penulis dapat karena memilih paket Value Pack |
Setelah masuk pesawat penulis duduk sesuai yang tertulis di boarding pass. Sekitar 30 menit kemudian keluarlah makanan (catatan: penulis menambah paket ValuePack saat membeli tiket AirAsia sehingga mendapat makan). Ini cukup menghemat pengeluaran penulis, sehingga sesampainya di tujuan penulis sudah tidak perlu repot-repot mencari makan lagi. Di pesawat ini juga dibagikan kertas imigrasi Singapura yang harus diisi lengkap dan jelas. Ini penting agar anda tidak ditahan (terkena random check in) di bandara Changi (nama bandara Singapura) . Kertas ini juga merupakan syarat utama masuk Singapura.
Terminal Kedatangan Terminal 4 Bandara Changi Singapura |
Setelah sampai di Changi, AirAsia mendarat di terminal 4. Penulis harus jalan jauh dari garbarata ke imigrasi. Sebelum masuk ke imigrasi, penulis berhenti sebentar untuk mengaktifkan DATA ROAMING dan memilih operator rekanan XL yaitu Starhub di bagian MOBILE NETWORS->NETWORK OPERATOR menggunakan XL PASS. Setelah beberapa saat terhubunglah ke Operator Starhub.
Saat sampai di Imigrasi, tahap pertama penulis masuk ke imigrasi, penulis diminta paspor dan kertas imigrasi yang tadi sudah diisi di pesawat. Lalu paspor penulis dipindai, kemudian disuruh meletakkan jempol di alat pemindai sidik jari, lalu kertas imigrasi itu dirobek sebagian dan sebagian dikembalikan ke penulis beserta paspor penulis. Catatan: Simpan baik-baik robekan yang satunya tadi selama di Singapura, karena ada kemungkinan diminta lagi oleh pihak imigrasi saat kita pulang ke Indonesia nanti.
Pemeriksaan Imigrasi Bandara Changi Terminal 4 Singapura |
Saat sampai di Imigrasi, tahap pertama penulis masuk ke imigrasi, penulis diminta paspor dan kertas imigrasi yang tadi sudah diisi di pesawat. Lalu paspor penulis dipindai, kemudian disuruh meletakkan jempol di alat pemindai sidik jari, lalu kertas imigrasi itu dirobek sebagian dan sebagian dikembalikan ke penulis beserta paspor penulis. Catatan: Simpan baik-baik robekan yang satunya tadi selama di Singapura, karena ada kemungkinan diminta lagi oleh pihak imigrasi saat kita pulang ke Indonesia nanti.
Dekorasi di atas tempat pegambilan bagasi Terminal 4 Changi Singapura |
Lalu penulis harus melewati gerbang terakhir imigrasi dan baru bisa masuk ke area kedatangan. Di area ini banyak toko-toko berjajar seperti mall. Pengunjung bebas melihat-lihat dan membeli di area ini dan dibawa masuk ke Singapura tanpa ditahan bea cukai Singapura. Di langit-langit terdapat dekorasi yang cantik sekali bisa bergerak dan berubah warna. Lalu penulis berjalan lagi agak jauh untuk mengambil bagasi.
Setelah bagasi penulis ambil, kemudian penulis keluar melewati gerbang hijau imigrasi yang bertuliskan “Nothing to Declare” (tanpa tanda kutip), karena memang tidak ada benda bebahaya, obat-obatan terlarang, senjata, dll yang perlu dilaporkan ke imigrasi Singapura. Setelah keluar, penulis masuk ke area ruang tunggu kedatangan dimana banyak orang yang membawa kertas nama orang yang hendak dijemputnya.
Penulis terus berjalan di area ini dan mencari tanda “Bus to T2” (tanpa tanda kutip), lalu mengikuti tanda itu sampai ke ruang tunggu Bus. Setelah sampai di area ruang tunggu bus, penulis harus menunggu sebentar sampai bus itu datang. Penulis duduk di area ruang tunggu bus yang sudah dipadati penumpang lain yang sama-sama ingin ke T2. Lima menit kemudian bus datang, lalu penulis naik shuttle bus ke Terminal 2.
Setelah turun di terminal 2, penulis pertama-tama menukarkan kode booking kartu seluler M1 di konter Meet and Greet M1 di Terminal 2. Penulis membeli nomor lokal ini untuk jaga-jaga seandainya XL PASS tidak berjalan lancar di Singapura.
Pilih yang berwarna hijau |
Setelah bagasi penulis ambil, kemudian penulis keluar melewati gerbang hijau imigrasi yang bertuliskan “Nothing to Declare” (tanpa tanda kutip), karena memang tidak ada benda bebahaya, obat-obatan terlarang, senjata, dll yang perlu dilaporkan ke imigrasi Singapura. Setelah keluar, penulis masuk ke area ruang tunggu kedatangan dimana banyak orang yang membawa kertas nama orang yang hendak dijemputnya.
Ikuti tulisan "Bus to T2" (tanpa tanda kutip |
Setelah turun di terminal 2, penulis pertama-tama menukarkan kode booking kartu seluler M1 di konter Meet and Greet M1 di Terminal 2. Penulis membeli nomor lokal ini untuk jaga-jaga seandainya XL PASS tidak berjalan lancar di Singapura.
Tahap berikutnya penulis mencari tulisan “Train to City” (tanpa tanda kutip), tulisan itu mengarahkan kita ke kereta cepat atau MRT Singapura untuk menuju ke tujuan kita.
Sebelum masuk ke MRT, terlebih dahulu penulis mengisi kartu EZ-Link yang penulis bawa dengan SGD10 agar tidak berkekurangan setidaknya sampai besok malam (Karena harga EZ-Link SGD12 tapi skemanya SGD5 ditahan mereka/tidak bisa dipakai, sedangkan SGD7 bisa dipakai, penulis tambah SGD10 jadi saldo yang bisa dipakai SGD17).
Kartu EZ-Link |
Kondisi MRT di malam hari yang penulis tumpangi |
Lalu penulis masuk ke gate MRT dengan meletakkan kartu EZ-LINK ke tempat pembaca kartu (melakukan tap kartu di alat yang disediakan) di samping gate. Lalu mengambilnya ketika lampu berubah jadi hijau dan pintu gate terbuka. Setelah masuk penulis menaiki eskalator turun untuk ke peron MRT.
Penulis memilih jalur hijau dengan tujuan akhir di TANAH MERAH, turun di EXPO MRT. Di EXPO MRT, penulis pindah ke jalur biru tujuan akhir BUKIT PANJANG. Penulis masuk di dalam MRT dan menunggu sampai berhenti di MRT Jalan Besar, penulis turun di JALAN BESAR MRT karena Hotel 81 Dickson berada di dekat stasiun ini. Penulis mengambil EXIT B karena tidak perlu menyeberang jalan. Sebagai catatan, di dalam MRT sinyal ineternet Starhub buruk sekali. Sama sekali tidak bisa berjalan internetnya. Ini alasannya mengapa penulis perlu mengganti kartu dengan SIM lokal M1, sehingga tetap bisa terkoneksi internet selama di sana.
Map MRT Jalan Besar beserta Exitnya |
Penulis memilih jalur hijau dengan tujuan akhir di TANAH MERAH, turun di EXPO MRT. Di EXPO MRT, penulis pindah ke jalur biru tujuan akhir BUKIT PANJANG. Penulis masuk di dalam MRT dan menunggu sampai berhenti di MRT Jalan Besar, penulis turun di JALAN BESAR MRT karena Hotel 81 Dickson berada di dekat stasiun ini. Penulis mengambil EXIT B karena tidak perlu menyeberang jalan. Sebagai catatan, di dalam MRT sinyal ineternet Starhub buruk sekali. Sama sekali tidak bisa berjalan internetnya. Ini alasannya mengapa penulis perlu mengganti kartu dengan SIM lokal M1, sehingga tetap bisa terkoneksi internet selama di sana.
Setelah sampai di hotel, penulis menunjukkan voucher booking dari Traveloka. Pihak hotel langsung memprosesnya. Pihak hotel juga meminjam Paspor untuk dicocokan dengan komputer mereka. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya penulis mendapat kunci beserta paspor penulis yang dikembalikan. Lalu penulis masuk ke kamar hotel, mandi, mempersiapkan untuk pergi besok, lalu tidur. Sebagai catatan, hotel ini menyediakan WiFi gratis yang bisa dipakai dan koneksinya cukup kencang sehingga penulis tidak khawatir soal internet.
Jika ingin menyalin dari blog ini mohon sertakan alamat link website ini.
NB: ini pengalaman pribadi penulis bukan sponsor.
Berikut ini daftar tulisan pengalaman penulis selama di Singapura:
1. Hari Pertama
2. Hari Kedua
3. Hari Ketiga
4. Hari Keempat
Jika ingin menyalin dari blog ini mohon sertakan alamat link website ini.
NB: ini pengalaman pribadi penulis bukan sponsor.
Berikut ini daftar tulisan pengalaman penulis selama di Singapura:
1. Hari Pertama
2. Hari Kedua
3. Hari Ketiga
4. Hari Keempat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar