Jumat, 29 September 2017

Begini cara mengaktifkan selalu subtitle atau captions di Youtube app

Saat browsing Youtube penulis kadang-kadang ingin melihat video berbahasa lain selain Indonesia, namun penulis tidak mengerti bahasa yang di video itu. Kalau di komputer kita bisa mendowload subtitles sendiri, kalau di ponsel penulis bingung harus bagaimana untuk menampilkan subtitiles. Setelah penulis utak-atik ternyata ada caranya. Penulis bagikan dengan pembaca tahap-tahapnya berikut ini
1.Buka aplikasi Youtube, Klik tanda titik tiga di kanan atas, Settings

2.Pilih Captions.

3.Geser slide ke kanan sampai tulisannya menjadi ON atau berwana hijau


4.Lalu buka video youtube yang ingin ditonton, secara otomatis subtitles akan muncul.
Cara ini mungkin hanya berlaku divideo yang menyediakan subtitles dan tidak semua ponsel android memiliki cara yang sama. Sehingga penulis menyarankan mencari di pilihan yang tersedia di ponsel pembaca jika cara di atas tidak ditemukan.


Catatan: Jika anda ingin menyalin/melakukan copy-paste artikel di atas harap sertakan link halaman website ini.

Begini cara mengganti negara di Youtube App

Buat pembaca yang ingin melihat content dari Negara lain via youtube di smartphone sekarang ada caranya. Ternyata Youtube menyediakan cara untuk melakukannya sejak dahulu namun mungkin belum banyak yang tahu. Begini tahap-tahapnya


1. Buka Youtube app, Klik tanda titik tiga di kanan atas, Klik Settings
2. Kemudian pilih General


3. Pilih Content Location, Ubah Negara mejadi Negara yang ingin kita lihat Contentnya, misalnya Korea Selatan.
4. Kemudian klik tombol kembali di smartphone anda, Youtube otomatis akan merubah content ke Negara yang dipilh. Dengan cara ini, anda dapat melihat content yang sedang popular di negara itu tanpa ke negara itu.
Ini hanya bisa diilakukan via aplikasi Youtube di ponsel Android. Penulis belum menguji apakah bisa di system operasi lain atukah di desktop PC. Semoga bermanfaat.



Catatan: Jika anda ingin menyalin/melakukan copy-paste artikel di atas harap sertakan link halaman website ini.

Pengalaman Membuat Paspor Baru di Kantor Imigrasi (KANIM) Gedung HSBC Semarang

Ilustrasi Paspor Indonesia

Dua bulan lalu penulis membuat paspor di Gedung HSBC yang berada di kawasan Simpang Lima Semarang. Penulis membuat paspor baru karena akan pergi ke luar negeri saat akhir tahun namun masih belum tahu pasti mau kemana. Karena penulis baru akan memutuskan dengan melihat pameran tour atau travel fair yang akan dilaksananakan di Semarang menjelang akhir tahun 2017.
Penulis datang hari Jumat untuk menanyakan syarat-syarat pembuatan paspor. Penulis datang ke gedung HSBC Simpang Lima pertama-tama disuruh menitipkan KTP sebagai pengganti kartu tanda masuk. Setelah itu disuruh oleh satpam naik ke lantai 7. Di lantai 7 penulis diterima oleh satpam Kantor Imigrasi. Di sana penulis bertanya syarat-syarat pembuatan paspor itu apa saja. Lalu penulis diberi lembaran yang berisi syarat-syarat. Karena penulis orang pribadi, maka Pak Satpam hanya melingkari 3 syarat, yaitu:
1. Kartu Keluarga asli dan Fotokopi 1x
2. KTP asli dan fotokopi 1x
3. Akta Kelahiran asli dan fotokopi 1x
Karena penulis belum membawa berkas, Satpam menyarankan penulis untuk datang pada hari berikutnya pagi sebelum jam 07.00. Karena gerbang gedung HSBC buka jam 7, kantor Imigrasi buka jam 07.30 tapi mulai melayani jam 08.00 pagi.
Penulis tidak tahu bahwa bisa daftar online. Apa sih perbedaan daftar online dan offline? Sebenarnya tidak ada perbedaan dari segi prosedur, namun yang datang online bisa sedikit lebih santai karena pelayanan untuk antrian online dimulai pukul 10.00 sehingga tidak perlu antri dari pagi.
Penulis akhirnya memutuskan datang pada, hari senin pagi. Penulis datang ke gedung HSBC pagi-pagi benar pukul 06.00 hanya untuk daftar di pos satpam. Kemudian penulis pulang lagi dan datang kembali ke sana pukul 07.00. Penulis datang jam 06.00 penulis dapat antrian no 6 jadi kesimpulannya sudah ada yang datang sebelum penulis meskipun masih sepi.
Penulis datang pukul 07.00 dan sudah terjadi antrian panjang. Ketika tiba pukul 07.30, penulis disuruh masuk ke Gedung HSBC dan duduk sesuai nomor antrian yang didapat pada saat daftar di pos satpam. Penulis duduk di dalam kantor Imigrasi itu namun belum ada petugas yang datang. Beberapa saat kemudian, penulis mendapat nomor antrian resmi yang tercetak komputer. Penulis menunggu sampai antrian dipanggil. Penulis sebenarnya merasa jengkel karena ternyata loket-loket baru dibuka jam 09.30 alias molor 30 menit. Tapi penulis mewajarinya karena ini kantor pemerintah. Sudah biasa pegawai pemerintah tidak on time.
Nomor penulis dipanggil, lalu penulis menujukkan berkas yang penulis bawa. Kemudian penulis ditanya mau kemana dan dalam rangka apa. Penulis hanya menjawab belum tahu masih menunggu pameran wisata dan dalam rangka jalan-jalan sebagai turis. Karena sepengetahuan penulis jika jawabannya itu, pembaca tidak akan ditanya yang aneh-aneh lagi lagi. Dan ternyata benar, berkas fotokopian milik penulis diambil dan dimasukkan map dari imigrasi (dikasi gratis) dan di dalamnya sudah ada formulir permohonan paspor yang wajib diisi. Dan di map itu sudah ada nomor antrian lain untuk masuk ke tahap selanjutnya. Kemudian penulis ke meja pengisisan data (letaknya di area paling belakang tempat duduk antrian awal) dan mengisi data sesuai dengan contoh di meja. Di atas meja itu ada 2 form contoh. Form pembuatan baru dan perpanjangan. Penulis mengisi dengan mencontoh yang pembuatan baru.  Kemudian penulis duduk di bangku antrian untuk tahap selanjutnya setelah selesai mengisi data.
Di bangku itu penulis melihat lagi apa ada yang belum terisi ternyata yaitu di lembar sebaliknya yang harus ditandatangan. Setelah selesai, penulis menunggu antrian dipanggil untuk masuk tahap  2. Di tahap ini semua pemohon akan diwawancara dan difoto. Penulis sudah diberitahu oleh saudara penulis bahwa jika ditanya mau kemana, tujuannya apa dan sama siapa jawabnya belum tahu karena masih akan melihat pameran wisata, tujuannya mau jalan-jalan sebagai turis dan untuk yang sama siapa saya jawab pergi sendiri tapi bareng-bareng ikut tour. Untuk tahap ini, penulis diberitahu satpam bahwa akan masuk ke ruang no 2 atau 3 atau 4 atau 5 untuk wawancara dan foto. Setelah nomor penulis dipanggil penulis masuk ke ruang yang tertera di televisi di bagian atas. Penulis mendapat ruang no 4. Ketika penulis ditanya ketiga pertanyaan di atas penulis menjawab seperti di atas dan penulis tidak ditanya lebih lanjut dan malah diajak cerita dan guyonan oleh petugas di ruang 4. Kemudian penulis disuruh duduk difoto dan dipindai sidik jari ke alat pindai di meja petugas setelah itu selesai penulis diberi lembar biaya cetak paspor yang bisa dibayar di bank mana saja. Penulis keluar ruangan dengan lega karena tidak ditanya apapun yang aneh-aneh.
Kemudian penulis keluar ruangan dan pergi membayar di bank B*A Jalan Pemuda Semarang karena penulis hanya punya bank itu. Di bank itu penulis bertanya ke pak satpam di mana membayar paspor. Lalu pak satpam langsung mengarahkan ke teller yang kosong. Setelah bayar penulis langsung pulang dan menunggu 3 hari untuk mengambil paspor.
Tiga hari kemudian penulis datang mengambil paspor. Saat tiba di lantai 7, penulis bilang ke satpam akan mengambil pasor. Lalu penulis diberi nomor antrian pengambilan paspor. Penulis membawa bukti pembayaran dan surat yang diberi dari ruang wawancara tiga hari yang lalu saat pengambilan paspor. Lalu penulis duduk di antrian pengambilan paspor. Ketika nomor antrian dipanggil, penulis memberikan dua berkas di atas. Lalu penulis disuruh duduk sambil menunggu diambilkan paspor milik penulis. Sekitar lima menit kemudian, nama penulis dipanggil dan penulis diberi paspor milik penulis, sebelum pulang, penulis disuruh menulis di buku pengambilan paspor yang berada di depan loket pengambilan. Setelah itu penulis pulang.
Sekian terima kasih. Semoga menginspirasi buat yang baru akan membuat paspor di Semarang khususnya di Gedung HSBC Simpang Lima Semarang.
Jika ada yang ingin ditanyakan bisa mengisi kolom komentar di bawah ini.



Catatan: Jika anda ingin menyalin/melakukan copy-paste artikel di atas harap sertakan link halaman website ini.

Selasa, 26 September 2017

Apa saja yang wajib ditanyakan saat berada di pameran wisata?


Buat kalian yang bingung mau nanya apa saat pameran wisata/travel fair. Berikut ini penulis ceritakan pengalaman penulis saat ada pameran wisata dan ingin bertanya tentang paket tour yang ditawarkan. Hal ini penting karena biasanya harga yang tertera tidaklah harga all in (full package) melainkan harga yang bertujuan hanya untuk menarik perhatian. Karena harga yang tertera jika ditanya lebih detail akan ada banyak tambahan-tambahannya.


Contohnya penulis ingin pergi ke Korea dengan tujuan Seoul-Nami Island-Jeju Island yang tertulis di brosur Rp. 7.900.000,00. Jika dilihat lebih detail ada tulisan kecil di atas/di samping harganya "Start from" (tanpa tanda kutip) atau dalam bahasa Indonesia Mulai dari. Kemudian penulis bertanya kepada salah satu customer representative yang ada di stand penyedia tour itu. Dan mendapati bahwa harga totalnya Rp. 20.000.000,00. Hal ini cukup mengejutkan tapi ini bisa membuat kita mengetahui seluk beluk tour lebih jauh. Berikut ini 10 pertanyaan yang penulis tanyakan ke pihak tour agent.

Pertama, jika all in harga totalnya berapa?
Ini untuk mengetahui harga sebenarnya dari paket tour itu berapa. 

Kedua, penulis bertanya, harga itu dapat apa saja dan fasilitas apa saja?
Hal ini untuk melihat dengan harga segitu kita sudah dapat apa dan kita pun bisa membandingkan dengan tour agent lain mengenai fasilitas dan akomodasi yang didapat. Misalnya soal, kapasitas bagasi  yang diperbolehkan, jam keberangkatan, kumpul di Jakarta kapan, dapat tas, topi, dll.

Ketiga, yang tidak termasuk dalam harga itu apa saja?
Pertanyaan ini untuk mengetahui apa yang harus kita persiapkan sendiri dan tidak diurus oleh tour.

Keempat, rundown acaranya bagaimana? Apakah ada hari bebas?
Ini untuk menanyakan jadwal acara tour setiap hari selama acara tour berlangsung. Hari bebas jika ada dapat digunakan untuk berjalan-jalan disekitar hotel untuk membeli barang atau ke salon atau berfoto-foto bebas.

Kelima, musim apa? Harus bawa apa?
Pertanyaan ini agar kita menyiapkan pakaian yang harus dibawa terutama jika musim dingin.

Keenam, Tanggal keberangkatan paket tour ini kapan aja? Setiap tanggal sudah ada berapa yang daftar?
Penulis bertanya tanggal keberangkatan karena penulis ingin menyesuaikan kapan kira-kira bisa pergi dan pertanyaan sudah ada berapa yang daftar untuk mengetahui di tanggal mana saja yang paling diminati dan tanggal yang PASTI akan berangkat. Karena biasanya tour agent menetapkan kuota orang jika ingin berangkat di tanggal itu. Dan tanggal dengan peserta terbanyak sudah bisa dipastikan akan berangkat pada tanggal itu.

Ketujuh, yang handle tournya siapa?
Ada beberapa tour agent yang hanya menjual paket tour tapi tidak menghandle sendiri sehingga ini perlu ditanyakan. Apalagi jika paket tour itu ada tulisannya BY …, misal tour Hongkong-Shenzen-Macau by Garuda Indonesia. Maka tour agent hanya menjual paket tour itu tapi yang mengontrol keseluruhan tour adalah Garuda Indonesia.

Kedelapan, kalau minta tour tambahan kena biaya berapa?
Ini penting jika ada hari bebas dan kita ingin menambah paket tour secara pribadi atau keluarga, kita bisa mengetahui harganya.

Kesembilan, syarat ketentuan lainnya?
Ini agar kita tahu aturan-aturan yang diberlakukan oleh tour agent maupun dinegara tujuan.

Kesepuluh, minta brosur dan kontak yang bisa dihubungi. Minta mereka merinci biaya dan keterangan-keterangan yang kita tanyakan di atas.
Hal ini penting karena kita bisa menghubungi mereka jika kita sudah mengambil keputusan kapan akan pergi dan  rincian keterangan dapat memudahkan kita untuk deal dengan tour agent di kemudian hari.
Minta juga informasi mengenai personal tour jika perlu karena bisa jadi bahan pertimbangan, Karena personal tour/tour individu tentu akan lebih murah ketimbang tour berkelompok. Hal ini tentunya juga jika anda berminat melakukan perjalan sendiri.


Demikian setidaknya ada 10 pertanyaan yang penulis jadikan panduan dalam bertanya. Jika pembaca ada pertanyaan lain di luar 10 pertanyaan di atas mungkin bisa ditanyakan ke orang dari tour agent yang ada di sana. Sekian, semoga menginspirasi.

Sumber gambar: www.kompas.com



Catatan: Jika anda ingin menyalin/melakukan copy-paste artikel di atas harap sertakan link halaman website ini.

Masa wajar pemakaian sebuah barang


Dalam beberapa kasus penulis merasa sebuah barang cepat sekali rusak ada yang sangat tahan lama. Penulis merasa bingung akan masa berlaku sebuah produk. Penulis telah melakukan riset kecil-kecilan, mecari dari berbagai sumber dan bertanya pada para pengguna produk tentang masa berlaku produk tertentu. Produk/barang yang penulis tes ada yang bergantung pada merk ada pula yang secara umum. Hasil penulis ini untuk pemakaian secara umum dengan sehari-hari. Artikel ini untuk barang-barang produksi tahun 2010 ke atas dan waktu pemakaianannya di bawah ini adalah rata-rata pemakaian. Berikut ini rangkuman hasil dari apa yang telah penulis lakukan.

No
Barang/Produk
Tahun wajar pemakaian secara umum (dalam tahun)
1.
Smartphone Android
2
2.
Smartphone Apple
5
3.
Baterai handphone, smartphone, laptop
2
4.
DVD RW
2
5.
Harddisk internal/eksternal (bukan SSD)
5
6.
TV LCD/LED
5
7.
AC rumah
5
8.
Mobil
15
9.
Motor
15
10.
Springbed
15
11.
Tas sekolah
2
12.
Sepatu sekolah/olaharaga
1
13.
Flashdisk
2
14.
Alat cukur kumis
3
15.
PC
5
16.
Harddisk SSD
7
17.
Speaker laptop
5
18.
Charger laptop, handphone, smartphone
2
19.
VGA
3
20.
Headphone
2
21.
Dompet
2
22.
Headset
2
23.
Mesin cuci
5
24.
Kulkas
15
25.
Dispenser
5
26.
Ban mobil keluarga
5

Perlu diingat bahwa itu angka rata-rata atau jika rusak pada setelah tahun itu bisa dikatakan wajar. Pengujian di atas tidak bergantung merk.
Sekian.



Catatan: Jika anda ingin menyalin/melakukan copy-paste artikel di atas harap sertakan link halaman website ini.

Prinsip agar terhindar dari virus komputer


Banyak sekali yang bertanya ke penulis bagaimana prinsip menghindari virus komputer?
Berikut ini akan penulis paparkan jawaban penulis.
Penulis menerapkan 3 prinsip ini dalam melakukan penginstallan program untuk meminimalisir masuknya virus di komputer penulis:
1. Jika hanya butuh program itu, penulis akan install. 
Pastikan program yang dinstall terpercaya (sudah dibahas di majalah atau website IT dan meraih review positif) dan vendornya terpercaya (misal: Microsoft).
2. Jika sudah penulis install, penulis selalu mengupdate program itu secara periodik. 
Jangan lupa untuk selalu mengupdate program anda maksimal 1 bulan sekali karena vendor satu bulan sekali pasti akan mengeluarkan update. Hal ini bisa menutup celah keamanan dalam aplikasi/program di dalam komputer kita. Celah keamanan ini biasanya digunakan hacker atau virus untuk masuk ke komputer kita sekalipun sudah menggunakan antivirus.
3. Jika sudah tidak butuh atau jarang digunakan, penulis akan hapus program itu. 
Hapuslah program yang sudah jarang dipakai, selain untuk menghindari virus, juga dapat menambah kapasitas harddisk kita untuk keperluan lain.
Ketiga prinsip itu bisa meminimalisir virus dan/atau hacker masuk ke komputer kita. Karena celah  keamanan dari aplikasi/program yang terinstall di komputer, saya buat seminimalis mungkin. Ini berlaku untuk smartphone juga.



Catatan: Jika anda ingin menyalin/melakukan copy-paste artikel di atas harap sertakan link halaman website ini.

Cara mengubah doc menjadi pdf menggunakan Google Doc


Penulis sering ketika bepergian tidak membawa laptop. Namun atasan sering meminta dokumen yang penulis buat agar dikirimkan padanya dalam bentuk pdf. Penulis menyimpan data itu di flashdisk. Untuk mengatasi ketiadaan laptop, penulis selalu menggunakan bantuan Google Docs online.
Begini tahap2nya:
1. Silahkan login akun Gmail dahulu.
2. Setelah login, buka tab baru dan ketik di address bar “Google Drive” (Tanpa petik dua).
3. Setelah masuk ke Google Drive, klik New, kemudian pilih File Upload, Kemudian upload dokumen yang ingin dijadikan pdf.
4. Kemudian setelah upload selesai, saya klik 2x dokumen itu dan saya pilih Open With Google Doc.
5. Maka akan terbuka tab baru dari Google sehingga kita bisa mengeditnya.
6. Lalu saya pilih di kanan atas File-> Download as-> PDF Document (.pdf)
7. Kemudian akan muncul window untuk menyimpan file pdf itu.
8. Lalu pilih tempat penyimpanan yang diinginkan, lalu simpan.
Tahap-tahap ini sangat berguna menurut penulis, karena penulis bisa mengubah file Powerpoint (PPT, PPTX), Excel (XLS, XLSX), Word (DOC, DOCX) ke format PDF. Penulis hanya butuh akun Gmail dan mencari warnet atau meminjam laptop yang sedang online agar bisa selalu memenuhi permintaan atasan di atas.


Catatan: Jika anda ingin menyalin/melakukan copy-paste artikel di atas harap sertakan link halaman website ini.

Begini cara agar dokumen hasil penyimpanan bisa dibuka di Microsoft Office tahun berapapun



Sejak dahulu Microsoft Office dikenal sebagai pembuat aplikasi office terkemuka. Namun salah satu kelemahan yang dimiliki adalah perubahan format yang signifikan jika pengguna membuka file itu di Microsoft Office versi lebih lama dari Microsoft Office si pembuat dokumen.
Contoh, jika teman saya membuat di Office 2010 dan saya buka di Office 2007 akan terjadi perubahan format, entah paragrafnya berubah spasi, tabelnya berubah posisi, dll. Begitu pula jika saya membuat di office 2016 dan saya buka di office 2010. Namun hal itu tidak terjadi jika sebaliknya. Contoh: teman saya membuat di Office 2007 dan saya membuka di Office 2010. Tidak akan terjadi perubahan format. Hal ini tentu membuat heran semua orang.
Alhasil saya bertanya kepada teman saya yang seorang teknisi komputer dan ia menyarankan untuk menyimpan dokumen di format Rich Text Format (RTF). Kemudian saya mencobanya dan ternyata berhasil. Hal it terus saya terapkan sampai saat ini. RTF adalah format yang universal dari Microsoft Word yang bisa dibuka di Offce tahun berapa saja dan tidak akan berubah-ubah format isinya. 



Cara menyimpan dalam format RTF: setiap kali saya mengklik tombol simpan, kemudian akan keluar kotak  yang berisi dimana kita akan menyimpan file itu, lalu setelah saya memilih tempat penyimpanan, lalu saya menamai file itu, sebelum saya tekan tombol save/simpan, saya mengubah Save as type menjadi RTF, kemudian saya tekan save/simpan.
Format RTF pun bisa dibuka di Word processor standar bawaan Windows yaitu Wordpad sehingga aman juga jika tidak memiliki program Microsoft Office di komputer kita, dokumen kita masih tetap bias dibuka menggunakan Wordpad. Demikian pemaparan dari saya semoga bermanfaat.


Catatan: Jika anda ingin menyalin/melakukan copy-paste artikel di atas harap sertakan link halaman website ini.